PALI.Hitspali.com --Petani Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) panen raya padi organik untuk yang ke 2 kalinya sejak diluncurkankannya Program Coroporate Social and Responsibility (CSR) Pertanian Sistem Rice Intensification (SRI) Organik.
Pertanian SRI Orgnik ini bagian Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) yang dilaksanakan Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zona 4 Adera Field di wilayah operasinya mulai tahun 2018 lalu. Progam PSRLB ini juga meliputi budidaya sayuran organik dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga).
Panen perdana padi organik di Desa Pengabuan dilaksanakan pada awal tahun 2019 lalu dengan lahan percontohan milik kelompok Tani Serut Satu seluas 2 Hektare.Program tersebut telah berkembang dengan luas lahan untuk pertanian organik saat ini mencapai 10,90 hektar di tahun 2021.Dengan rata-rata hasil panen padi mencapai 6,3 sampai 9 Ton per hektar-nya.
“Hari ini kami penen untuk ke-2 kalinya. Dan sejak dibina oleh pihak Perusahaan hasil panen kami meningkat dan cukup signifikan” kata Hasibuan sebagai perwakilan dari anggota kelompok tani Serut Satu Desa Pengabuan Selasa (07.09.2021).
Menurut dia, pertanian SRI organik ini mulai dilirik dan dikembangkan oleh para petani lainya."Mereka mulai tertarik mengembangkannya," pungkasnya.
Dalam acara tersebut hadir Pemerintah Kepala Desa, Sekretaris Desa beserta ketua BPD Pengabuan.Supriyanto mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari Perusahaan dan harapanya kedepan semoga ilmu yang diberikan oleh pendamping dari Perusahaan semakin berkembang dan dapat meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat PALI serta menjadi lumbung padi di Sumatera Selatan.
Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zona 4, Dody Tetra Atmadi Selaku Manager Adera Field menyampaikan PSRLB semakin berkembang baik sejak dilaksanakan tahun 2018 lalu. Dari sedikit peserta dalam pelaksanaan pelatihan sekarang sudah berkembang banyak, bahkan telah di laksanakan oleh para petani yang juga sekitaran sawah mitra binaan Adera Field.
"Awalnya dulu panen rata-rata 6 ton per hektar. Saat ini sudah lebih banyak antara 7 ton sampai 9 ton,” jelasnya.
Dodi Tetra Atmadi berharap PSRLB bisa terus berkembang dan membantu ketahanan pangan Sumatera Selatan terkhusus Desa – desa yang berada di Wilaya Operasional Perusahaan. Selain itu, produksi pertanian organik yang dilaksanakan ini dapat mendukung kesehatan, karena tidak banyak menggunakan pupuk kimia.
"Tubuh menjadi sehat dan tanah juga tidak sakit karena pupuk kimia,”kata Dody.
Dengan pertanian organik ini, tambah dia, beras menjadi lebih pulen dan tidak mudah basi."Mudah-mudahan bisa berjalan terus dan bermanfaat bagi kita serta dapat menjadi nilai tambah ekonomi masyarakat yang sekarang kita semua sedang difase sulit akibat Pandemi Covid-19,"tutupnya. (dan)